Hotspot Area Menjamur, Warung Internet Tak Sepi Pengunjung
Dewasa
ini, semakin banyak fasilitas free wifi di tempat-tempat umum maupun di
instansi terutama disekolah yang telah menjadi fasilitas wajib. Masyarakatpun
sudah banyak yang mempunyai gadged seperti leptop, tablet, dan smartphone yang
mudah untuk dibawa dan dapat disambungkan pada jaringan wifi. Fasilitas wifi
yang disediakan sangatlah membantu masyarakat untuk mengakses internet dengan
mudah khususnya bagi kalangan pelajar yang sangat membutuhkan internet unuk
mendukung kegiatan belajar mengajar.
Tetapi,
walau sudah banyak tempat-tempat umum yang sudah menyediakan fasilitas hotspot
area, namun bisa kita lihat warnet (warung internet) tidak pernah sepi dari
pengunjung. “Alhamdulillah… Warnet ini tidak sepi pengunjung, walaupun memang ada
penurunan tapi hanya 2-3% saja. Masih banyak masyarakat yang tidak memiliki gadged
untuk disambungkan ke jaringan wifi sehingga memilih warnet sebagai alternative
untuk mengakses informasi di internet,” terang Erick Ma’ruf Pradana operato Cheetos.net utara pasar Mlarak, Ponorogo (24/11/2013). “Dan kalau malam
biasanya lebih ramai soalnya tarifnya beda. Kalau pagi sampai siang tarif mulai
Rp2.000,00 – 3.000,00/jam, sedangkan malam Rp1.500,00 – 2.000,00/jam tergantung
kebijakan pemilik warnet. Kami buka dari jam 7 pagi sampai subuh jam 4. Sehari
bisa sampai Rp450.000,00 – Rp500.000,00. Sedangkan karyawan ada 3,
masing-masing dapat sift selama 7 jam.” lanjutnya.
Selain
dari segi harga, warnet-warnet yang berdiripun sibuk berlomba-lomba meningkatkan
mutu dan fasilitas agar tidak kalah saing dengan warnet yang ada disekitar. Dari
segi fasilitas, kini warnet juga menyediakan toilet dan mushola untuk para
pengunjung. Selain itu disediakan pula makanan ringan dan minuman dingin agar
pengunjung tidak perlu repot keluar untuk membeli makanan dan minuman jika
lapar dan dahaga melanda. Sedangkan dari segi mutu, warung internet biasanya menyediakan
tempat yang nyaman serta koneksi internet yang cepat. Dengan sarana dan prasarana
tersebut pengunjung akan lebih nyaman dan cenderung betah berlama-lama
diwarnet. “Warnet kami sendiri menyediakan 15 PC browsing dan 12 PC game
online,” kata pria yang sudah bekerja sebagai operator selama enam bulan ini.
Tentunya
promosi juga sangat diperlukan dalam usaha warung internet ini selain
peningkatan mutu dan fasilitas. “Untuk promosi, biasanya menggunakan jasa iklan
di radio, spanduk, banner, dll. Tapi kebanyakan sih lewat mulut ke mulut. Jadi
kalau ada pengunjung yang puas dengan kualitas dan kuantitas dari warnet kami,
mereka akan menceritakan kepada teman-temannya. Dan untuk pengunjung kebanyakan
dari kalangan pelajar,” jelas Erick.
Memang
saat ini warung internet telah menjadi tempat favorite para pelajar. Bukan
hanya untuk mencari tugas sekolah atau untuk sekedar chatting. Tapi tak banyak juga
para pelajar memanfaatkan warnet sebagai tempat untuk bolos sekolah bahkan
berbuat mesum di warnet. “Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, warnet kami
telah kami sediakan CCTV agar pengunjung tidak berbuat seenaknya dan kami juga bisa
leluasa mengawasi gerak-gerik para pengunjung. Selain itu kami juga bekerjasama
dengan pihak-pihak sekolah sekitar. Jadi kalau ada siswa yang masih menggunakan
seragam ke warnet pada jam sekolah, kami akan langsung menghubungi pihak
sekolah tersebut,” jelasnya.